bc

Istri Manja Bodyguard Dingin

book_age18+
460
FOLLOW
4.6K
READ
opposites attract
city
like
intro-logo
Blurb

Sharlynn Willie Eisenhauer - putri kandung Heinz Othman Eisenhauer, sangat terkejut melihat tunangan dan adik tirinya bercinta di depannya. Patah hati, ia memasuki klub malam dan minum alkohol untuk menenangkan diri. Dalam keadaan setengah mabuk, dia hampir diserang oleh seorang pria.

Untungnya, ia diselamatkan oleh Sevariano Ricardo del Vecchio, asisten dan pengawal keluarga Kaufman, yang kebetulan berada di sana. Karena tidak ingin dibawa pulang, Richie terpaksa membawa Sharlynn ke apartemennya.

Saat kembali ke rumah, Sharlynn menceritakan semuanya kepada sang ayah. Sayangnya, ternyata sang ayah lebih menyukai adik tirinya dan memaksa Sharlynn untuk menyerahkan Julian. Tidak ingin menunjukkan kejatuhannya, Sharlynn memaksa Richie untuk menikahinya dengan ancaman. Richie menolak, namun atas desakan Keluarga Kaufman yang masih memiliki hubungan keluarga dengan keluarga Eisenhauer, pernikahan bersyarat itu akhirnya terjadi.

Keduanya menjalani kehidupan tanpa cinta. Perilaku Richie yang lembut dan mendamaikan lambat laun menumbuhkan benih cinta di hati Sharlynn. Namun, sesuatu terjadi pada kakek Richie yang sedang berada di Milan-Italia. Pria tersebut terpaksa membawa Sharlynn untuk menemui kakeknya hingga identitas asli keluarga Richie terungkap.

Bencana dimulai ketika wanita dari masa lalu Richie muncul dan menginginkannya kembali, sampai-sampai dia akan melakukan apa saja untuk memisahkan Sharlynn dan Richie. Akankah pernikahan Richie dan Sharlynn menghidupkan kembali cinta di hati mereka? Dapatkah Sharlynn mempertahankan pernikahannya ketika wanita dari masa lalu suaminya mencoba menghancurkannya?

chap-preview
Free preview
Pengkhianatan!
Mansion Keluarga Kaufman, Westbazar, Berlin. Kaki jenjang yang terbalut kulit eksotis dengan stiletto hitam mengkilat baru saja menuruni sebuah mobil mewah yang berhenti tepat di depan teras mansion. Wajah cantik dengan bibir sensualnya itu melihat dua orang kepercayaan sang pemilik mansion sedang berbincang. Rambut brunette nya tergerai bergelombang seolah bercahaya saat sinar matahari menerpanya. Ia memalingkan tatapan dan kembali membalikkan badan mengambil beberapa tumpuk undangan berwarna maroon di atas dasbor mobil. Salah satu pria tampan dengan rahang tegasnya yang ditumbuhi bulu cambang menyorot tajam pada sosok wanita yang terlihat berjalan pelan menuju teras mansion. “Wow…nona Sharlynn memang sangat cantik dan menggoda. Bukankah begitu Richie? Apa kau tak pernah tergoda dengan keusilannya padamu?” lirih lawan bicara pria tampan nan gagah pemilik nama Richie. Namun, pria itu sama sekali tak menanggapinya. Semakin dekat langkah wanita muda nan anggun yang terlahir dari salah satu kerabat keluarga Kaufman itu dengan kedua pria itu. Gaun selutut lengan pendek berwarna kuning cerah semakin mempertegas betapa seksi kulitnya. Sunggingan senyum membuat bibir sensualnya semakin terlihat menggoda. “Selamat pagi, Nona Sharlynn,” sapa pria berambut pirang cepak lawan bicara Richie. Sedangkan pria tampan berkulit eksotis itu terlihat tak menganggap wanita itu ada. “Selamat pagi, Marco,” sahut Sharlynn. Netra hazelnya melirik sekilas pada Richie. Sosok tampan yang sangat dingin baginya. Untuk itulah, ia suka menjadikan pria itu target keusilannya, meskipun pada kenyataannya ia akan segera menikahi pria lain. “Apakah uncle Keenan ada di dalam?” “Oh tentu, tuan besar masih ada di dalam. Perlu saya antar?” tawar Marco yang membuat Richie menghembuskan napas kasar. Bosan dengan Marco yang selalu mengagumi wanita paling tidak tahu sopan santun baginya. Sebelum wanita itu menjawab pertanyaan Marco, Richie menyingkir dari sana. Menurutnya, menunggu perbincangan Marco dan Sharlynn merupakan hal yang membuang waktu. Sharlynn merasa tersinggung, bibirnya terkatup rapat. Sejak awal pria itu selalu saja bersikap dingin padanya. Marco yang menatap ekspresi tak nyaman pada Sharlynn seketika mencairkan suasana. “Nona, Richie ada keperluan lain, jangan tersinggung,” kata Marco. “Kau benar, lupakan! Tak penting juga. Aku bisa masuk sendiri ke dalam, terima kasih sudah mau berbincang denganku,” kata Sharlynn dan bergegas melangkahkan kakinya masuk ke dalam mansion. Setelah menginjakkan kakinya di ruang utama, Sharlynn disambut seorang gadis kecil berambut pirang berumur sekitar lima tahun. “Aunty Sharlynn!” teriak bocah kecil nan cantik dengan mata birunya yang berlari ke arahnya. Sharlynn membungkuk, ia membentangkan kedua tangannya, “Hai, Yolanda sayang. Kau merindukan aunty?” “Iya, aku sangat merindukan aunty. Akhirnya datang juga ke mansion,” kata si kecil dengan manja saat berada di dalam pelukan Sharlynn. Di belakang Yolanda kecil, muncul seorang wanita paruh baya dengan rambut pirang gelapnya. Wajahnya masih sangat cantik dengan senyum ramahnya. “Sayang, tidak terasa pernikahanmu akan segera terlaksana satu minggu lagi.” Suara wanita paruh baya itu membuat Sharlynn melepas pelukannya pada Yolanda kecil dan beralih menghampiri wanita itu lalu memeluknya. “Iya, Bibi Adriana. Aku harap kalian tak melewatkan satu acara pun pada pernikahanku,” kata Sharlynn dalam pelukan wanita itu. “Tentu saja kami tak akan melewatkannya. Kami pasti akan memeriahkan pesta pernikahanmu.” Keduanya pun tertawa bersama. “Aunty, aunty!” Yolanda kecil menarik ujung gaun Sharlynn dengan wajah memberengut. “Ya, Sayang, ada apa?” tanya gadis cantik bernetra hazel itu. “Kenapa aunty menikah dengan pria lain? Kenapa tidak menikah dengan uncle Richie. Dia baik, kuat dan tampan. Bukankah aunty sering berdua-duaan dengan uncle jika main ke mansion.” Adriana melotot tak percaya dengan mulut usil putri kecilnya. Sedangkan Sharlynn hanya bisa menelan salivanya kasar. Suara deheman disertai kekehan suara bariton mengejutkan mereka. Membuat Adriana dan sang keponakan cantik menoleh bersamaan. Tak sengaja netra hazel milik Sharlynn dan abu-abu terang milik Richie saling berserobok. Membuat Sharlynn seketika memalingkan wajahnya yang sudah memerah. ‘Gawat! Yolanda membuka aib’ batin Sharlynn. Beberapa saat kemudian. Setelah berbincang selama satu jam di mansion sang paman, Sharlynn terlihat lebih sibuk dari hari-hari biasanya. Waktu satu minggu terasa begitu cepat. Ia mendatangi butik yang sudah merancang gaun pengantinnnya. Meskipun tanpa ditemani Julian yang berada di Frankfurt, ia sudah sangat bahagia meskipun harus pergi sendiri tanpa ditemani siapapun saat pergi ke butik untuk fitting baju sekali lagi. “Aku harus tampil cantik di depan Julian,” gumam Sharlynn mematut diri di depan cermin besar di butik. Gaun pengantin warna putih berbahan silk organza dan lace chatilly memberikan kesan glamor dengan bawahan berbentuk balon dan atasan korset. Puas mencoba gaun pengantin, gadis cantik berkulit kecokelatan itu kembali memakai gaunnya. Dering ponsel dari dalam tasnya membuatnya gegas merogoh ke dalam. Notif pesan dari calon mempelai pria membuat bibirnya menyunggingkan senyum. “Aku harus datang lebih awal untuk memberinya kejutan,” gumam Sharlynn. Dua jam berlalu. Putri tunggal keluarga Eisenhauer itu melirik ke arah pergelangan tangannya. Sebuah arloji mewah keluaran salah satu brand ternama menunjukkan pukul enam malam. Terlihat dari langit kota Berlin yang berwarna gelap bercampur jingga. Mobil yang ia tumpangi mulai memasuki halaman salah satu bangunan apartemen di distrik Mitte. Setelah menemukan tempat yang tepat untuk memarkirkan mobil, gadis itu memasuki lobi dan gegas memasuki lift. Tanpa merasakan kecurigaan apapun, Sharlynn terus melangkahkan kakinya keluar dari lift menuju lantai sepuluh dimana kamar Julian berada. Saat berada di depan kamar sang tunangan, ia sayup mendengar suara percakapan yang tak asing. Sharlynn penasaran, ia merogoh tas dan mengambil kunci cadangan apartemen yang pernah diberikan Julian padanya. Dengan tangan gemetar, ia memasukkan kunci ke lubang pintu. Setelah beberapa detik lamanya, ia dengan detak jantung yang tak karuan, mulai melangkah perlahan masuk ke dalam kamar. Suara-suara yang lebih mirip dengan lenguhan, desahan dan racauan kepuasan semakin terdengar jelas. Lutut Sharlynn seolah lemas, ia sangat mengenali suara wanita dan laki-laki itu. Saat berdiri di depan kamar yang pintunya tak tertutup, ia melihat punggung seorang wanita yang terlihat bergerak naik turun tepat di atas tubuh seorang laki-laki yang terus menginginkannya. “Ohh…yeeaahh…kau sangat nikmat, Odette…” lirih seorang laki-laki dengan mata terpejam menahan kenikmatan. “Aakkhh…Nikmat mana dengan kakak tiriku?” tanya wanita itu dengan suara mendesah. Pinggulnya bergerak memutar memberikan sensasi kenikmatan pada pria di bawahnya. “Hahahaha…dia bodoh! Dia tak ingin aku sentuh. Untuk itulah kau yang aku inginkan, bukan dia yang terlalu kuno. Sudahlah, jangan bicarakan gadis bodoh itu! Aku hanya menginginkan kenikmatan darimu.” Suara serak pria itu disertai tubuhnya yang mulai bergerak dan membalikkan posisi sang wanita yang sekarang berada di bawah kungkungannya. Sharlynn hanya mampu berdiri mematung menyaksikan percintaan antara sang tunangan dan adik tirinya. Air matanya mengalir deras ke pipinya, membuat wajahnya sembab. Tenggorokannya terasa tercekat dengan lidah keluh. Lututnya semakin lemas, hampir saja ia luruh ke lantai jika tak kuat menahan tubuhnya sendiri yang terasa ringan. Dada Sharlynn naik turun, amarahnya mulai terbentuk. Napasnya memburu dengan tatapan berkilat marah disertai wajah memerah seperti api yang siap membakar apapun yang ada di dekatnya. “b******k!” Setelah beberapa detik menahan suaranya, akhirnya Sharlynn mampu membuat dua orang yang sedang bercinta di atas tempat tidur itu terkejut. Sepasang manusia hina itu menatap Sharlynn dengan gugup. “Begini cara kalian berkhianat di belakangku!” Sharlynn tertawa getir. Menertawakan kesialannya hari ini. “Manusia b***t! b******n kalian!”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.1K
bc

My Secret Little Wife

read
98.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook